18 November 2025 – Dusun Tlemang, Kecamatan Ngimbang. Tradisi budaya Mendhak Sanggring kembali digelar di Dusun Tlemang, Kecamatan Ngimbang, sebagai bentuk pelestarian adat leluhur yang sarat nilai spiritual, sosial, serta kebersamaan. Acara ini menjadi momentum penting dalam menjaga identitas budaya masyarakat Lamongan dan mewariskannya kepada generasi berikutnya. Pelaksanaan Mendhak Sanggring tahun ini mendapat kehormatan dengan hadirnya Wakil Bupati Lamongan, Dirham Akbar Aksara, ST., B.Eng., M.Sc, bersama Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lamongan, Siti Rubikah, SE., M.Si. Kehadiran keduanya merupakan bentuk dukungan penuh Pemerintah Kabupaten Lamongan terhadap pelestarian warisan budaya daerah.
Rombongan pejabat daerah tersebut disambut hangat oleh Camat Ngimbang, Anton Sujarwo, S.Pd., MM, beserta jajaran kecamatan. Turut mendampingi pula Kepala Dusun Tlemang selaku tuan rumah, yang bersama masyarakat setempat terus menjaga keberlangsungan tradisi Mendhak Sanggring dari waktu ke waktu. Ritual Mendhak Sanggring ini tidak hanya menjadi ajang pelestarian budaya, tetapi juga simbol rasa syukur masyarakat terhadap hasil bumi sekaligus penghormatan kepada leluhur, Ki Buyut Terik,
Alunan musik karawitan berpadu dengan keramaian pasar dadakan menciptakan atmosfer unik yang memikat warga lokal maupun pendatang dari luar daerah. Tradisi ini menjadi daya tarik tersendiri, memikat ratusan pengunjung untuk menyaksikan rangkaian prosesi yang kental akan nilai historis dan spiritual. Salah satu daya tarik utama dalam Mendhak Sanggring adalah sajian kuliner khas bernama Sanggring, makanan tradisional yang diolah dari ayam Jawa. Sebanyak 156 ekor ayam dipotong dan dimasak menggunakan teknik tradisional, menghasilkan cita rasa yang otentik. Menariknya, proses memasak ayam dan kuah Sanggring hanya dilakukan oleh kaum lelaki. Kepala Desa Tlemang, Aris Pramono, menjelaskan bahwa aturan ini berasal dari kepercayaan adat.
Aroma khas bumbu tradisional Sanggring menyebar di sekitar lokasi, menarik perhatian para pengunjung untuk mencicipi hidangan yang sarat makna tersebut.t idak hanya menghidupkan tradisi, acara Mendhak Sanggring juga memberi dampak positif pada perekonomian warga. Sepanjang jalan menuju lokasi prosesi, pedagang dadakan menjajakan kuliner dan kerajinan khas Lamongan, memberikan peluang bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal.
Dengan letaknya yang strategis di puncak bukit, Desa Tlemang menawarkan potensi wisata alam yang luar biasa. Pengunjung dapat menikmati pemandangan indah kota Lamongan sambil meresapi budaya yang kental di desa ini.
Seiring berjalannya waktu, tradisi Mendhak Sanggring terus menjadi simbol kebersamaan dan pelestarian budaya. Dengan berbagai potensi yang dimilikinya, Desa Tlemang siap melangkah lebih jauh sebagai destinasi wisata yang memadukan keindahan alam, tradisi, dan kesejahteraan masyarakat.